Selasa, 03 Januari 2012

MAKALAH-Kenakalan Remaja


MAKALAH

KENAKALAN REMAJA
&
PENANGGULANNYA







DISUSUN OLEH :
NAMA : MOHAMMAD FAJAR ZEN ALI
NPM : 08.84202.839






FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS MADURA
2009

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alahamdulillah puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya, makalah ini telah disusun untuk memenuhi criteria penilaian mata kuliah pengembangan peserta didik.
Makah ini kami susun untuk memenuhi tugas dari Ibu Dra. Sri Harini. Disamping itu, makalah ini dapat digunakan sebagai media belajar dan media pengetahuan bagi para mahasiswa-mahasiswi yang membacanya.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasannya kami mohon maaf kepada para pembaca, semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi kita semua, Amien ….
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Pamekasan, 29 Juli 2009

                                                                                                         Penulis





















DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
  2. RUMUSAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
  1. MASA REMAJA
  2. PERGAULAN REMAJA SECARA ISLAMI
  3. PERCINTAAN REMAJA
  4. REALITA REMAJA : HAMIL DI LUAR NIKAH ( FREE SEX )
  5. HIV & AIDS
  6. KRIMINILITAS
  7. PERGAULAN REMAJA
  8. REMAJA & ROKOK
  9. MENANGGULANGI MASALAH YANG TERJADI PADA REMAJA
  10. REMAJA & PERILAKU HIDUP SEHAT
BAB III PENUTP
  1. KESIMPULAN
  2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pergaulan remaja pada zaman sekarang ini sudah sampai pada taraf menghawatirkan, karena adanya semua media massa baik dari media elektronik maupun cetak dengan leluasa menampilkan hal-hal  yang dapat mengakibatkan kerusakan ahlak generasi muda pada masa sekarang ini.
Dalam makalah ini penulis ingin menampilkan sekelumit permasalahan remaja dan dunia pergaulannya. Walaupun sederhana penulis berharap agar makalah ini dapat berguna untuk para pembaca.

B.     RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang permasalahan diatas, dapat diambil rumusan masalah yaitu :
“Apa saja permasalahan pada dunia pergaulan remaja pada masa sekarang ini dan bagaimana cara mengatasinya ?”
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    MASA REMAJA
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah ( Hurlock, 1998 ). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial.
Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi-dimensi tersebut.
1.Dimensi Biologis
Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi pertama pada remaja putrid ataupun perubahan suara pada remaja putra, secara biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi. Pada masa pubertas, hormone seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua hormone ( gonadotrophins atau gonadotrophic hormones ) yang berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu :
  1. Follicle-Stimulating Hormone ( FSH )
  2. Luteinizing Hormone ( LH ).
Pada anak perempuan, kedua hormone tersebut merangsang pertumbuhan esterogen dan progesterone: dua jenis hormone kewanitaan. Pada anak lelaki, Luitenizing Hormone yang juga dinamakan Interstitial-Cell Stimulating Hormone ( ICSH ) merangsang pertumbuhan testosterone.
Pertumbuhan secara cepat dari hormone-hormon tersebut diatas merubah sistem biologis seorang anak. Anak perempuan akan mendapat menstruasi, sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi perubahan fisik seperti payudara mulai mengembang, dll. Anak lelaki mulai memperlihatkan perubahannya dalam suara, otot, dan fisik lain yang berhubungan dengan tumbuhnya hormone testosterone. Bentuk fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia remaja
2. Dimensi Kognitif
Perkembangan kognitif remaja, dalam pandanga Jean Piaget ( seorang ahli perkembangan kognitif ) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal ( periode of formal operations )
3. Dimensi Moral
Masa remaja adalah periode dimana seorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Elliot Turiel ( 1978 ) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah popular yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya : politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dsb.
4. Dimensi Psikologis
Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood ( suasana hati ) bisa berubah dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi Csikszentmihalyi dan Reed Larson ( 1984 ) menemukan bahwa remaja rata-rata memerlukan  hanya 45 menit untuk berubah dari mood “ senang luar biasa “ ke “sedih luar biasa “, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama.
Dari beberapa dimensi perubahan yang terjadi pada remaja seperti yang telah dijelaskan diatas maka terdapat kemungkinan-kemungkinan perilaku yang bisa terjadi pada masa ini. Diantaranya adalah perilaku yang mengundang resiko dan berdampak negative pada remaja. Perilaku yang mengundang resiko pada remaja misalnya seperti penggunaan alcohol, tembakau dan zat lainnya ; aktivitas sosial yang berganti-ganti pasangan dan perilaku menentang bahaya seperti balapan, selancar udara, dan laying gantung ( Kaplan & Sadock, 1997 ). Alasan perilaku yang mengudang resiko adalah bermacam-macam dan berhubungan dengan dinamika fobia balik ( conterphobic dynamic ), rasa takut dianggap tidak cakap, perlu untuk menegaskan identitas maskulin dan dinamika kelompok seperti tekanan teman sebaya.
  1. PERGAULAN REMAJA SECARA ISLAMI
Adalah remaja yang sopan terhadap sesame muslim dan remaja yang sopan dalam berpakaian dan dengan kata-kata yang lembut dan tertutup.
Yang harus dihindari pada wanita adalah sebagai berikut :
  1. Wanita muslim itu dilarang berpandangan dengan yang bukan muhrimnya
  2. Wanita muslim dilarang berpegangan tangan ataupun berciuman biasanya remaja sekarang itu tidak mengetahui ajaran islam yang sebenarnya dan selalu ikut zaman-zaman sekarang
  3. Wanita muslim dilarang membuka auratnya.
Ketika seorang menjadi remaja, maka dia dibesarkan untuk menjalankan kewajiban agama, sebagaimana yang diwajibkan kepada orang dewasa.dia sudah bertanggung jawab kepada Allah SWT atas segala yang dilakukan. Setiap kesalahan yang dilakukan akan dicatat sebagai dosa dan setiap kebaikan dicatat sebagai pahala.
Kalau remaja sekarang ini menganggap agama itu no.2, remaja sekarang lebih sukabergaul dengan teman-teman dan lupa dengan kewajibannya sendiri. Dan bisa terjerumus dengan golongan setan dan setan itu selalu menggoda umat islam untuk meninggalkan kewajibannya sebagai umat muslim. Jika umatnya menyebut nama Allah maka godaan itu tidak akan menjerumuskan kita.
  1. PERCINTAAN REMAJA
Pengertiannya di zaman sekarang banyak anak remaja yang memulai kebiasaanya dengan berpacaran. Karena dijaman sekarang termasuk jaman modern yang kebanyakan anak remaja sedang suka-sukanya berpacaran karena kalau mereka tidak memilki hal-hal yang seperti itu mereka disebut anak kuper yang ketinggalan jaman.
Dan agama menyarankan bahwa bukan tidak diperbolehkan bercinta/berpacaran, tapi berdasarkan norma-norma yang berlaku .
Contoh bercinta yang didasari norma-norma agama islam :
  1. tidak diperbolehkan berpegangan tangan
  2. tidak diperbolehkan berdekatan / saling berdekatan
  3. tidak diperbolehkan berciuman
  4. tidak diperbolehkan berboncengan mesra
Contoh masalah remaja yang sering terjadi di zaman sekarang :
    1. banyak anak yang masih usia sekolah hamil di luar nikah
    2. banyak anak yang coba melakukan bunuh diri karena putus cinta
  1. REALITA REMAJA : Hamil di luar nikah ( free sex )
Hamil di luar nikah terjadi akibat pergaulan bebas yang telah melampaui batas yang banyak dilakukan oleh pasangan-pasangan yang belum mempunyai ikatan resmi. Dalam hal pernikahan biasanya oleh pasangan muda-mudi usia sekolah atau yang masih remaja. Dua sejoli yang saling mencintai dan melakukan hubungan intim ( hubungan suami isteri ) yang belum saatnya disebabkan oleh :
  1. kurangnya pengawasan orang tua
  2. gampang terpengaruh
  3. dan tidak dapat menjaga diri dan kepercayaan orang tua yang diberikan.
Akibat free sex :
  1. hamil di luar nikah
  2. membuat malu sanak keluarga
  3. bunuh diri karena tidak tahan menanggung malu
  4. menggugurkan janin hasil free sex karena tidak ingin menanggung malu
  5. terjadinya pembunuhan karena pihak lelaki tidak mau bertanggung jawab
E. HIV & AIDS
Pengidap HIV & AIDS disebabkan penggunaan narkoba yang menggunakan suntik secara bergantian. HIV & AIDS pada dasarnya adalah sejenis penyakit yang merusak sistem jaringan pertahanan tubuh yang saat ini masih belum ditemukan obatnya dan dapat menyebabkan kematian bagi si penderita. Penyakit ini dapat menular dari hubungan intim dan penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Bahaya HIV & AIDS :
  1. merupakan penyakit yang menurun ke anak
  2. merusak sistem kekebalan dan pertahanan tubuh
  3. dan yang paling parah mematikan
F. KRIMINALITAS
Kriminalitas merupakan masalah yang sangat serius yang dihadapi oleh semua Negara di dunia.karena dapat merugikan dan mempengaruhi perkembangan gaya hidup para remaja.
Dari kenyataan menunjukkan bahwa remaja pada era ini banyak sekali yang terlibat dengan hal-hal yang termasuk kriminalitas seperti :
  1. penggunaan dan mengedarkan narkoba
penggunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin meluas, tidak hanya dari kalangan dari deawasa saja tapi anak-anak dan juga remaja. Adapun tata cara pengedar narkoba untuk meracuni akal fikiran para remaja sebagai berikut :
  1. datang dari teman-teman yang mula-mula menawarkan narkoba dengan alasan menjernihkan fikiran yang sedang kacau sehingga terpengaruh
  2. mendatangi sekolah dan kampus yang semula menghasut mereka untuk mencoba dan kemudian merasa ketagihan
  3. datang dari rasa ingin tahu dan ingin mencoba
  1. pencurian barang dan kendaraan bermotor
  2. pemerkosaan
  3. pembunuhan


PTK



PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA DENGAN DISKUSI DI XI IPA SMA NEGERI 5 PAMEKASAN



DISUSUN OLEH :
SHOHEBUL HAJAD
(08.88203.628 )


FKIP / BHS. INGGRIS
UNIVERSITAS MADURA
2011


BAB I
PENDAHULUAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA DENGAN DISKUSI DI XI IPA  SMA NEGERI 5 PAMEKASAN

A.   LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi, Bahasa Inggris sangat penting karena saat ini banyak orang luar negeri yang datang ke Negara kita dan mereka membutuhkan penunjuk arah untuk membuat mereka lebih mudah ketika mereka pergi ke suatu tempat. Untuk menjadi seorang penunjuk arah kita harus mempunyai kemampuan dalam berbicara. Sehingga, jika kita dapat berbicara dengan lancar kita dapat berbicara dengan orang asing tanpa rasa gugup dan kita tidak merasa takut untuk berhadapan dan berbicara dengan mereka. Disamping itu, banyak perusahaan yang menyaratkan kita untuk mempunyai kemampuan dalam Bahasa Inggris khususnya dalam kemampuan berbicara. Contohnya perusahaan asing yang mempunyai karyawan dan pimpinan yang berasal dari luar negeri. Sehingga, kita sebagai orang Indonesia akan berkomunikasi dengan mereka menggunakan Bahasa Inggris.
Saat ini, Bahasa Inggris sangat penting untuk siswa. Masing masing siswa harus mampu berbicara Bahasa Inggris. Karena Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi ujian untuk tingkat nasional. Sehingga siswa harus mengerti dan memahami Bahasa Inggrisn khususnya dalam kemampuan berbicara.  Sebagai seorang guru kita harus mampu membuat siswa menguasai Bahasa Inggris khusunya dalam kemampuan berbicara. Kadang-kadang siswa merasa bosan dan kesulitan untuk berbicara Bahasa Inggris. Kemampuan berbicara siswa sangat rendah karena mereka tidak terbiasa untuk berbicara Bahasa Inggris. Sehingga, sebagai guru kita harus mempunyai strategi untuk membuat mereka terbiasa berbicara Bahasa Inggris dan membuat kelas senang dengan kegiatan berbicara Bahasa Inggris. Buatlah kelas menyenangkan. Salah satu strategi untuk membuat mereka mudah dalam berbicara adalah dengan diskusi. Kita meminta murid untuk berdiskusi tentang satu topink yang dapat memotivasi mereka berbicara Bahasa Inggris sehingga mereka dapat mengungkapkan pendapat mereka dalam diskusi kelas.
Saat ini faktanya kemampuan berbicara siswa rendah, ketika guru menjelaskan sesuatu denganmenggunakan Bahasa Inggris mereka bingung tapi  jika guru menjelaskan dalam Bahasa I ndonesia mereka mengerti. Sehingga ketika guru bertnya bagaimana pendapata mereka dalam diskusi kelas dengan satu topic  mereka kesulitan untuk menyampaikan dalam Bahasa Inggris. Di dalam kelas ini ada 26 siswa, pada kenyataannya, ketika diskusi di kelas dari 26 siswa tesebut hanya sebagian siswa yang mengerti tentang materi yang did diskusikan. Sehingga ada sebagian yang tidak megerti dan tidak kompeten dalam pelajaran tersebut. Kegagalan tersebut disebabkan oleh beberapa factor, sebagai berikut :
a.     siswa mempunyai kosakata yang sedikit atau terbatas
b.     topic atau materi yang didiskusikan tidak menarik dan menyenangkan
c.      guru hanya focus pada siswa yang mampu.
Dari penjelasan di atas, peneliti menemukan solusi untuk memecahkan masalah dalam kelas diskusi. Dengan diskusi satu topic yang menarik dan menyenangkan bagi siswa dan membuat mereka mengerti. Agar peneliti dapat mengetahui keefektifan dan kesuksesan dalam diskusi kelas. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara Bahasa Inggris.
 
B.   PERMASALAHAN
Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, sebagai berikut :
a.     Bagaimana memningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam proses belajar mengajar ?
b.     Bagaiman cara membuat kelas itu tidak membosankan bagi siswa ?
c.      Bagaimana membuat siswa yang kurang aktif menjadi aktif ?
C.   TUJUAN
a.     untuk meningatkan kemampuan berbicara siswa
b.     untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara siswa
c.      untuk membuat kelas menyenagkan dengan diskusi kelas
D.   MANFAAT
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.     Murid : sukses dan kompeten dalam prose belajar mengajar
b.     Guru : dapat menentukan strategi yang cocok, efektif dan efisien dalam proses 
c.      belajar mengajar.
d.     Sekolah : sebagai masukan yang digunakan untuk peningkatan kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar.
e.      Pendidikan : sebagai masukan dan sumbangan ide dalam pendidikan.





BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.   KAJIAN TENTANG METODE DISKUSI
1.     Pengertian
Cara klasikal menurut  Nana Sudjana ( 2004 : 64 ) adalah setiap anak mempelajari hal yang sama dalam waktu dan dengan cara yang sama. Misalnya, pada waktu berdiskusi, maka semua peserta didik dalam pembelajaran juga akan berdiskusi dengan sesame temannya. Namun, tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok kecil siswa dapat disebut sebagai diskusi. Agar dapat disebut sebagai diskusi, syarat-syarat berikut harus dipenuhi :
a.     melibatkan kelompok, yang anggotanya antara 3-9 siswa
b.     berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal, artinya semua anggota berkesempatan untuk saling melihat,  mendengar, serta berkomunikasi secara bebas dan langsung.
c.      Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehinggaterjadi kerja sma yuntuk mencapai.
d.     Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju kepada tercapainya tujuan pembelajaran
Metode diskusi ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok, umpamanya jika menggunakan Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif dan keterampilan proses dalam pembelajaran metode ini cenderung digunakan.
Metode mengajar diskusi menurut Udin S, Winataputra ( 2.16 ) merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problem atau pertanyaan yang ahrus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.
2.     Karakteristik Metode Diskusi
Metode diskusi memiliki karakteristik, dan pengalamn belajar menurut Udin S Winaputra ( 2005 : 2.18 ) tentang pengalaman belajar sebagai berikut :
a.     Bahan pelajaran dengan topic permasalahan atau persoalan
b.     Adanya pembentukan kelompok
c.      Ada yang mengatur pembicaraan
d.     Aktifitas siswa berpendapat
e.      Mengarah pada suatu kesimpulan atau pedapat bersama
f.       Guru lebih berperan sebagai pembimbing atau motivator.
g.     Siswa sebagai objek dan subjek dalam pembelajaran
h.     Melatih sistematika logika berpikir
i.       Melatih bahasa lisan
Sedangkan pengalaman belajar peserta didik dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.     pemahaman terhadap persoalan belajar bersam
b.     pendapat orang lain
c.      pembentukan rasa solidaritas terhadap pengambilan keputusan
d.     menerapkan cara menyelesaikan persoalan
e.      menerapkan cara menyampaikan pendapat

3.     Keuntungan dan Kelemahan Diskus
a.     keuntungan dalam diskusi sebagai berikut :
-         siswa bertukar pikiran
-         siswa dapat menghayati permasalahan
-         merangsang siswa untuk berpendapat
-         dapat mengembangkan rasa tanggung jawab
-         membina kemampuan berbicara
-         siswa belajar memahami pikiran orang lain
-         memberikan kesempatan belajar
b.     kelemahan dalam diskusi, sebagai berikut :
-         relative memerlukan waktu yang banyak
-         apabila siswa tidak memiliki konsep dasar, diskusi tiodak akan berjalan dengan efektif
-         tedapat perbedaan kemampuan perbendaharaan bahasa
-         apabila guru tidak dapat membimbing, diskusi tidak akan efektif
4.     Prosedur Penggunaan Metode Diskusi
Prosedur metode diskusi menurut Udin S Winaputra ( 2005:3.17 ) hampir sama dengan belajar kelompok, yaitu :
a.     meneruskan masalah berdasarkan topic bahasan dan tujuan pembelajaran
b.     identifikasi masalah
c.      analisis masalah
d.     penyusunan laporan
e.      presentasi kelompok
f.       menyimpulkan hasil diskusi
5.     Kompetensi Guru dan Siswa
Kompetensi atau kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang keberhasilan diskusi, sebagai berikut :
a.     mampu merumuskan permasalahan sesuai kurikulum yang berlaku
b.     mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan
c.      mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahn dan kemampuan siswa
d.     mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi
e.      menguasai permasalahan yang didiskusikan
Sedangkan kompetensi siswa yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a.     memiliki motivasi, perhtian dan minat dalam berdiskusi
b.     mampu melaksanakan diskusi
c.      mampu belajar secara bersama
d.     mampu mengeluarkan pendapat
e.      mampu memahami pendapat orang lain

B.   KAJIAN TENTANG HASIL BELAJAR
1.     Pengertian
Belajar menurut Gagne ( dalam Udin S Winaputra 2005 : 2.3 ) adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibata pengalaman
Dari pengertian tersebut terdapat tiga atribut pokok atau cirri utama belajar yakni proses, perubahan perilaku, dan pengalaman. Dilihat dari proses Udin S Winapatra ( 2005: 2.3 ) mengemukakan bahwa belajar adal;ah proses berpikir dan merasakan. Jadi, peserta didik dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif.
2.     Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
a.     kompetensi dasar
b.     penguasaan kompetensi oleh guru
c.      keterampilan guru dalam mengajar
d.     karakteristik guru dan siswa bahan pelajaran
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A.   SUBJEK PENELITIAN
1.     Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlangsung di SMA Negeri 5 Pamekasan yang terletak di Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan
2.     Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.     Rabu, 11 Mei 2011 pelaksanaan praktek rencana perbaikan siklus I
b.     Rabu, 18 Mei 2011 pelaksanaan Praktek Rencana Perbaikan pembelajaran siklus II
c.      Karakteristik siswa, jumlah siswa kelas XI IPA 1 sma Negeri 5 Pamekasan sebanyak 26 siswa . laki-laki sebanyak 12 dan perempuan sebanyak 14 degan usia rata-rata 17-18 tahun. Kemampuan siswa dalam kelas dianggap homogen.

B.   DESKRIPSI PER SIKLUS
1.     Perencanaan
Dalam perencanaan ini peneliti menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari menyiapkan RPP, soal-soal latihan dan evaluasi pembelajaran.
2.     Pelaksanaan
Dalam hal inipelaksanaan merupakan suatu tahapan dimana peneliti melaksanakan semua hal yang telah direncanakan sebelumnya seperti: RPP, soal-soal latihan dan evaluasi pembelajaran.
Pada PTK ini penulis melakukan tindakan kelas sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari rangkaian kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

-         Pelaksaan siklus ke 1
1.     Perencanaan
Menyiapkan RPP
Menyiapkan soal-soal latihan
Menyipkan lembar observasi
2.     Pelaksaan
Membuka pelajaran dengan salam
Menyipkan pelajaran
Menginformasikan materi yang akan dibahas
3.     Pengamatan
Mengamati dan menilai siswa ketika mengerjakan soal-soal latihan
Mengamati siswa saat proses belajar berlangsung
Mengamati siswa sst melakukan tanya jawap
4.     Refleksi
Mencatat hasil observasi
Mengevaluasi hasil observasi
Mengalisis hasil pembelajaran
Memperbaiki kekurangan unyuk siklusberikutnya

-         Pelaksanan siklus ke 2
1.     Perencanaan
Menyusun RPP dengan memadukan hasil reffleksi siklus 1
Menyipkan meteri yang akan dibahas
Menyipkan soal-soal latihan
Menyiapkan angket observasi
2.     Pelaksanaan
Guru memberikan topik yang akan didiskusikan
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Siswa mendiskusikan dengan teman sekelompoknya
Setiap kelompok memberikan pendapatnya tentang meteri tersebut
Guru menjadi pembimbing untuk mengarahkan siswa
Setelah selasai, guru menarik kesimpulan tentang topik tersebut
Memberikan latihan
3.     Pengamatan
Mengamati siswa ketika berdiskusi
Mengamati siswa ketika memberikan pendapatnya
Mengamati siswa ketika mengerjakan soal-soal latihan
4.     Refleksi
Mencatat hasil observasi
Menganalisis hasil observasi
Mengevaluasi hasil observasi
Membuat laporan PTK

C.   Pengamatan atau pengumpulan data
Pada siklus pertama dalam menjelaskan materi, penulis kurang keras menerangkannya. Kebanyakan siswa merasa bosan dan ngantuk, sehingga siswa tidakmemahami materi tersebut. Sedangkan pada siklus ke 2 ini, siswa benar-benar aktif dan semangat dikarenakan topik yang didiskusikan sangatlah menarik. Sehingg banyak perubahan yang terjadi, dimana kemampuan siswa semakin bertambah dan teman sejawat merasa puas terhadap apa yang diperoleh siswa.
Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain:
Suasana kelas makin tenang dan aktif
Siswa semakin tertarik pada topik yang diberikan
Siswa lebih cepat paham pada materi yang disampaikan

D.   Refleksi
Pada pelaksaan ptk ini tidak dapat dipungkiri bahwa pelaksanaan perbaikan di kelas terkesan kaku. Hal ini disebabkan oleh kehadiran teman sejawat di kelas unttuk melakukan pengamatan dan belum terbiasa guru dan siswa dihadapkan pada kegiatan PTK kelas.
Setelah kita ketahui di pengamatan siklus 1 ternyata belum menunjukkan hasil yang diharapkan, maka dari itu perlu dilaksanakan perbaikab pembelajaran siklus 2.











BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PERBAIKAN

A.   Deskripsi persiklus
1.     Data Tentang Rencana Perbaikan Pembelajaran
Di dalam rencana perbaikan pembelaaran terdapat beberapa hal pokok yaitu tujuan pebelajaran umum ( TPU ) diambil dari garis-garis besar program pengajaran ( GBPP ) sedangkan tujuan pembelajaran khusus
 ( TPK ) dirumuskan guru dengan memunculkan audience ( A ), behaviour ( B ), condition ( C ) dan degree ( D ). Disamping itu juga memunculkan tujuan perbaikan pembelajaran yang ingin dicapai
Pada kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan membuka pelajaran, menciptakan kelas yang kondusif, memberi apersepsi melalui proses Tanya jawab, dan menjelaskan tujuan pembelajaranyang ingin dicapai serta tugas-tugas belajar yang akan dilakukan siswa pada saat pembelajaran, baik yang akan dilakukan siswa pada siklus I maupun siklus II
Pada saat kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan penjelasan, kemudian Tanya jawab, dan sama-sama menggunakan lembar kerja siswa ( LKS ) pada ssat berdiskusi. Dan sebeum melaksanakan tes akhir sama-sama melaksanakan reinforcement atau memberi penguatan untuk memperkuat pemahaman tentang materi yang diajarkan.
Setelah memberi penguatan dilaksanakan tes akhir untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Kemudian siswa dimita untuk mengerjakan tugas pekerjaan rumah. Jika tidak ada persoalan lagi, maka pembelajaran diakhiri dengan do’a dan salam.
2.     Data Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan sebagaimana terdapat pada tabel di atas, maka :
a.     Dalam memusatkan perhatian pada saat pembelajaran termasuk dalam kategori baik
b.     Dalam hal memperjelas masalah dan dan uraian pendapat temasuk ke dalam kategori baik
c.      Dalam hal menganalisis pandangan pada saat pembelajaran termasuk ke dalam kategori cukuo
d.     Dalam hal menyebarkan kesempatan berpartisipasi termasuk dalam kategori baik
e.      Dalam hal membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan termasuk dalam kategori cukup
f.       Dalam mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa termasuk dalam kategori baik
g.     Dalam hal penguasaan permasalahan yang didiskusikan termasuk dalam kategori baik
h.     Dalam memotivasi, meningkatkan perhatian, dan minat dalam berdiskusi temasuk dalam kategori cukup
i.       Dalam melaksanakan diskusi termasuk dalam kategori baik
j.       Kemampuan belajar bersama termasuk dalam kategori cukup
k.     Kemampuan mengeluarkan pendapat termasuk dalam kategori baik
l.       Dalam memahami pendapat orang lain termasuk dalam kategori cukup
m.  Dalam menutup diskusi termasuk dalam kategori baik

Sedangkan hasil pengamatan pada siklus II terjadi adanya peningkatan seperti pada uraian berikut :
a.     Dalam memusatkan perhatian pada saat pembelajaran termasuk dalam kategori baik
b.     Dalam hal memperjelas masalah dan dan uraian pendapat temasuk ke  dalam kategori baik
c.      Dalam hal menganalisis pandangan pada saat pembelajaran termasuk ke dalam kategori baik
d.      Dalam hal menyebarkan kesempatan berpartisipasi termasuk dalam kategori baik.
e.      Dalam hal membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan termasuk dalam kategori baik.
f.       Dalam mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa termasuk dalam kategori baik. Dalam hal penguasaan permasalahan yang didiskusikan termasuk dalam kategori baik.
g.     Dalam memotivasi, meningkatkan perhatian, dan minat dalam berdiskusi temasuk dalam kategori baik.
h.     Dalam melaksanakan diskusi termasuk dalam kategori baik.
i.       Kemampuan belajar bersama termasuk dalam kategori baikKemampuan mengeluarkan pendapat termasuk dalam kategori baik.
j.        Dalam memahami pendapat orang lain termasuk dalam kategori baik.
k.      Dalam menutup diskusi termasuk dalam kategori baik

3.     Refleksi
a.     Ada sebaian siswa aktif berdiskusi dan dapat menyelesaikan tugas pembelajaran dengan benar
b.     Ada siswa yang hanya berbicara sendiri dan berusaha memecah konsentrasi temannya sat proses belajar mengajar berlangsung
4.     Keberhasilan
Mengenai keberhasilan dan kegagalan hasil belajar dapat diperhatikan pada kedua tabel berikut
NO
Nama Siswa
Hasil Tes Bahasa Inggris
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24
25.
26.
ACH. JUNAIDI
ACH, JAILANI
ANDINI
DWI SARI NURDIANA
DYAH UTAMI A.
NUR HAYATI
NUR HAZIZAH
FIRMAN
TORIQ
FERA
SULIMAH
VERI KURNIAWAN
KIKI FARADILA
MEGA WIDAN FITRIA
YENI ASTUTI
AGUS SUPRIYADI
MUSLIHAH
SITI KHOTIJAH
KURRATUL AINUN
ABU ABBAS
ULIL AMRI
SOBRI
LAILI
NASRUL
ADI PURNOMO
RENDI W.
6
6
8
8
8
7
9
9
8
8
8
6
6
8
8
6
9
7
7
7
8
8
8
8
8
6

Dari data di atas maka rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris pada siklus I adalah sebagai berikut :
M = E X
      
         N
    = 188      = 7,2

          26



Sedangkan hasil tes akhir mata pelajaran Bahasa Inggris siklus II dapat diperhatikan pada tabel berikut :
NO
Nama Siswa
Hasil Tes Bahasa Inggris
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24
25.
26.
ACH. JUNAIDI
ACH, JAILANI
ANDINI
DWI SARI NURDIANA
DYAH UTAMI A.
NUR HAYATI
NUR HAZIZAH
FIRMAN
TORIQ
FERA
SULIMAH
VERI KURNIAWAN
KIKI FARADILA
MEGA WIDAN FITRIA
YENI ASTUTI
AGUS SUPRIYADI
MUSLIHAH
SITI KHOTIJAH
KURRATUL AINUN
ABU ABBAS
ULIL AMRI
SOBRI
LAILI
NASRUL
ADI PURNOMO
RENDI W.
6
6
8
8
8
7
9
9
8
8
8
7
6
8
8
7
9
7
7
7
8
8
8
8
8
6

Dari data tersebut maa rata-rata hasil belajar pada sikus II adalah sebagai berikut :
M = E X
      
         N
    = 199      = 7,6

          26
5.     Krberhasilan
a.     ada 26 siswa diantara 26 siswa pada siklus I berhasil dalam belajar
b.     ada 22 siswa diantara 26 siswa pada siklus II berhasil dalam belajar
6.     Kegagalan
a.     pada siklus I sebanyak 6 siswa dari 26 siswa memeperoleh nilai rendah
b.     pada siklus II sebanyak 4 siswa dari 26 siswa memperoleh nilai rendah




B.   Pembahasn dari setiap siklus
1.     Rencana perbaikan pembelajaran Bahasa Inggris untuk kelas XI IPA SMAN 5 Pamekasan disusun dalam 2 siklus yaitu : rencana perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II
2.     Di dalam rencana perbaikan pembelajaran terdapat tujuan pembelajaran yakni tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, dan tujuan perbaikan, langkah pembelajaran dan evaluasi yang di dalamnya terdapat prosedur evaluasi dan alat evaluasi
3.     dalam memusatkan perhatian dalam pembelajaran termasuk dalam kategori baik
4.   Dalam hal memperjelas masalah dan dan uraian pendapat temasuk ke dalam kategori baik
3.     Dalam hal menganalisis pandangan pada saat pembelajaran termasuk ke dalam kategori cukuo
4.     Dalam hal menyebarkan kesempatan berpartisipasi termasuk dalam kategori baik
5.     Dalam hal membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan termasuk dalam kategori cukup
6.     Dalam mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa termasuk dalam kategori baik
7.     Dalam hal penguasaan permasalahan yang didiskusikan termasuk dalam kategori baik
8.     Dalam memotivasi, meningkatkan perhatian, dan minat dalam berdiskusi temasuk dalam kategori cukup
9.     Dalam melaksanakan diskusi termasuk dalam kategori baik
10.                                                                                                                               Kemampuan belajar bersama termasuk dalam kategori cukup
11.                                                                                                                               Kemampuan mengeluarkan pendapat termasuk dalam kategori baik
12.                                                                                                                               Dalam memahami pendapat orang lain termasuk dalam kategori cukup
13.                                                                                                                               Dalam menutup diskusi termasuk dalam kategori baik
14.                                                                                                                               hasil dalam pengamatan dalam siklus II dalam memusatkan perhatian termasuk dalam kategori baik.
15.                                                                                                                              Dalam hal memperjelas masalah dan dan uraian pendapat temasuk ke  dalam kategori baik.
16.                                                                                                                               Dalam hal menganalisis pandangan pada saat pembelajaran termasuk ke dalam kategori baik.
17.                                                                                                                               Dalam hal menyebarkan kesempatan berpartisipasi termasuk dalam kategori baik.
18.                                                                                                                               Dalam hal membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan termasuk dalam kategori baik.
19.                                                                                                                               Dalam mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa termasuk dalam kategori baik.
20.                                                                                                                               Dalam hal penguasaan permasalahan yang didiskusikan termasuk dalam kategori baik.
21.                                                                                                                               Dalam memotivasi, meningkatkan perhatian, dan minat dalam berdiskusi temasuk dalam kategori baik.
22.                                                                                                                               Dalam melaksanakan diskusi termasuk dalam kategori baik.
23.                                                                                                                               Kemampuan belajar bersama termasuk dalam kategori baik
24.                                                                                                                               Kemampuan mengeluarkan pendapat termasuk dalam kategori baik.
25.                                                                                                                               Dalam memahami pendapat orang lain termasuk dalam kategori baik.
26.                                                                                                                               Dalam menutup diskusi termasuk dalam kategori baik.
27.                                                                                                                               Rata-rata hasil belajar pada siklus I adalah 7,2.
28.                                                                                                                               Rata-rata hasil belajar pada siklus II adalah 7,6. jadi menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar.
29.                                                                                                                               Hasil penghitungan pada siklus II menunjukkan gahwa sebanyak 20 diantara 26 siswa berhasil dalam belajarnya, ada 6 siswa diantara 26 siswa kurang berhasil.
30.                                                                                                                               Hasil penghitungan pada siklus II menunjukkan bahwa sebanyak 22 diantara 26 siswa berhasil dalam belajarnya, ada 4 siswa diantara 26 siswa kurang berhasil.

















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.   KESIMPULAN
Berdasarkan pada uraian-uraian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
a.       Rencana perbaikan pembelajaran Bahasa Inggris untuk kelas XI IPA 1 SMAN 5 Pamekasan disusun dalam 2 siklus yaitu rencana perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II.
b.     Di dalam rencana perbaikan pembelajaran terdapat tujuan pembelajaran yakni tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, dan tujuan perbaikan, langkah pembelajaran dan evaluasi yang di dalamnya terdapat prosedur evaluasi dan alat evaluasi.
c.      Dalam memusatkan perhatian pada saat pembelajaran, dalam hal memperjelas masalah dan uraian pendapat, dalam berpartisipasi, dalam mengelompokkan siswa sesuai kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa, dalam penguasaan permasalahan, dalam melaksanakan diskusi, mengeluarkan pendapat, dalam menutup diskusi semuanya termasuk ke dalam kategori baik. Sedangkan dalam meningkatkan uraian dalam pembelajaran, dalam merumuskan permasalahan, dalam membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan saat menarik kesimpulan, dalam memotivasi, menigkatkan perhatian, dan minat dalam berdiskusi, kemampuan belajar bersama, dalam memahami pendapat orang lain semuanya termasuk ke dalam kategori cukup.
d.             Hasil pada pengamatan  ke dua semua criteria termasuk ke dalam kategori baik. Rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris dalam diskusi pada siklus I jar pada sikladala 7,2. rata-rata hasil belajar pada sklus II adalah 7,6. jadi meunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Hasil pada siklus I meunjukkan bahwa ada 20 diantara 26 siswa berhasil dalam belajarnya, ada 6 diantara 26 siswa kurang berhasil. Hasil penghitungan pada siklus II menunjukkan bahwa ada 24 diantara 26 siswa berhasil dalam belajarnya, ada 4 diantara 26 siswa kurang berhasil.

B.SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas maka diajukan saran sebagai berikut :
a.     merumuskan permasalahan sesuai kurikulum yang berlaku
b.     membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi asala serta menarik kesimpulan
c.      mengelompokkan siswa sesuai kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa
d.     mempelajari kembali masalah yang didiskusikan
e.      menunjang pelaksanaan diskusi agar memotivasi, perhatian, minat, mampu belajar bersama dan mengeluarkan pendapat
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...